ETIKA
BISNIS TENTANG IKLAN TV
Disusun Oleh :
Dicky Iswara Wardhana
01210075
Fakultas Ekonomi
Manajemen
UNIVERSITAS NAROTAMA
2012/2013
Contoh
= iklan Kartu AS dan XL
sumber : iklan kartu XL
Disini iklan kartu Xl mempromosikan
produk zargon gratis " nelpon berkali-kali dari detik pertama"
menceritakan iklannya dengan menunjukkan aktivitas yang ingin dilakukan
seseorang dengan tulisan di kaosnya. ada yang kangen nyokap, kangen temen dan
kangen doi. Baim membawa balon yang bertuliskan Rp 0 di setiap aktivitas yang
dilakukan oleh orang-orang tadi.
sumber : iklan kartu AS
Disini iklan kartu AS mengenai
grup klanting dan sule yang ingin tampil menyanyikan jingle kartu AS, sebelum
melakukan take vocal ada seorang cowok yang mengecek sound dengan berkata “
cek..cek..123..tapi sule ngomong “ cek 123 mulu, langsung aja “. Di iklan ini
sule mempromosikan fiture dari kartu as seperti nelpon paling murah dari detik
pertama, plus gratis 5000 sms ke semua operator. “Beli kartu As sekarang juga”,
ujar sule. Diakhir iklan kartu AS ini tiba-tiba ada seorang anak kecil yang
muncul dan berkata, "kartu As paling murah ya om sule" dan sule
menjawab "ho-oh".
Di iklan kartu AS jelas
menyindir kartu Xl. Jelas sekali terlihat dari awal iklan yaitu seorang yang
mengecek sound dengan ucapan cek 123 dan dilanjutkan dengan ucapan sule yang
berkata "cek123 mulu, langsung aja" ini jelas menyindir kartu Xl .
Sebab cek 123 merupakan layanan dari kartu Xl untuk mengetahui info kartunya
dan countent-countent yang terdapat pada kartu Xl seperti, nelpon gratis, sms
gratis dll dengan registrasi terlebih dahulu. Di akhir iklan, ada seorang anak
kecil yang mirip dengan baim dengan mengatakan kartu As paling murah ya om
sule. Baim merupakan bintang iklan dari kartu Xl. Dengan mengatakan hal seperti
itu berarti kartu As ingin menunjukkan bahwa layanannya paling murah dibanding
kartu lain.
Jika dilihat, iklan kartu As
belakangan ini selalu menjatuhkan provider lain. Sebaiknya untuk persaingan
bisnis yang baik hal ini tidak perlu dilakukan. Cara seperti ini merupakan persaingan
yang tidak sehat. Iklan As yang baru bahkan menyindir provider lain yaitu kartu
axis. Kartu axis mempunyai tarif telpon gratis yang hanya berlaku pada pukul
00.00 sampai pukul 17.00. sedangkan pada jam malam pukul 17.00 sampai dengan
pukul 00.00 tarifnya sedikit lebih mahal. Pada awal iklan terdengar sirene yang
berbunyi menandakan jam
malam, dan pada
iklan tersebut terlihat
pukul 18.00.
Dari iklan di atas dapat
disimpulkan bahwa keduanya melakukan persaingan tidak sehat. Sesuai dengan UU
No. 5 tahun 1999 pasal 17 ayat 1 yang berbunyi :
Pelaku usaha dilarang melakukan
penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa yang dapat
mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar